Karawang, 13 September 2022 – Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang secara geografis terletak pada posisi strategis, yakni di persilangan antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia), dan dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik). Indoneisa adalah negara terpaat keem[pat didunia dengan jumlah 274.790.244 populasi. Warga menyerahkan sampah sebagai bahan pengolahan dalam kehidupan sehari-hari. Sampah di sekitar kita sangat mudah dilihat dan ditemukan. Setiap orang menghasilkan limbah – limbah hasil dari aktivitas sehari – hari. Sampah dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah kimia. Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk hidup bersih dengan membuang sampah pada tempat sampah, namun banyak yang mengabaikan hal ini. Sampah masih menjadi masalah kontroversial di Indonesia dan sejauh ini masalah tersebut sulit diatasi. Contoh permasalahan tersebut adalah banyaknya sampah plastik di sungai, dampak limbah industri, dan banyaknya kasus sampah plastik yang dibuang ke laut dan mencemari kehidupan air.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada 2021. Jumlah itu menurun 33,33% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 32,82 juta ton. Kondisi tersebut berbeda dengan tahun 2020 yang jumlah sampahnya justru meningkat 12,63%. Sementara, jumlah timbulan sampah pada 2019 sebanyak 29,14 juta ton. Berdasarkan wilayahnya, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan sampah terbesar di Indonesia pada 2021, yakni 3,65 juta ton. Posisinya disusul oleh Jawa Timur dengan sampah sebanyak 2,64 juta ton. DKI Jakarta berada di posisi ketiga lantaran menyumbang 2,59 juta ton sampah. Kemudian, sampah yang dihasilkan di Jawa Barat sebanyak 2,11 juta ton. Hal ini menyebabkan tempat pembuangan sampah penuh dan limbah – limbah mencemari sungai – sungai yang ada di Indonesia. Akibatnya, air akan meluap dari sungai dan menciptakan banjir. Semakin deras hujan yang turun, maka semakin besar banjir yang terjadi. Banjir saja sudah menyebabkan kerugian jiwa maupun harta.
Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan 3R yaitu Reduce, Reuce, Recyle hal itu dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yang ada di sekitar kita. Untuk menghindari bencana, kita harus menjaga lingkungan. Mempraktikkan 2R, seperti membuang sampah pada tempatnya dan memilah serta membuat kompos sampah organik, merupakan langkah awal untuk mengurangi jumlah sampah di lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan baik perlu dipelajari sejak dini untuk melindungi lingkungan bagi generasi mendatang.