Pada tahun 223 tingkat pendakian semakin meningkat, itu menandakan bahwasanya meningkatnya minat khalayak untuk menikmati alam Indonesia. Namun disisi lain, berkurangnya motivasi dari dalam diri pendaki yang awalnya ingin menikmati alam tetapi sebaliknya, mala menjadi perusak bagi alam tersebut.
Pada awalnya motivasi para pendaki untuk naik ke Gunung yang ada di Indonesia ingin menikmati alam Indonesia, menocaba hal baru, dan hoby. Namun seiiring berjalannya modern dengan maraknya media sosial, motivasi tersebut bertambah dengan upaya unjuk eksitensi dan mengejar content untuk sosial media yang mereka miliki. Hal ini wajar dilakukan dan tidak salah selama memenuhi aspek, regulasi formal dan norma lokal yang berlaku. Namun keinginan tersebut menjadi boomerang bagi kita, ketika kita mengutamakan untuk mendapatkan konten dengan segala cara tanva memikirkan risiko yang akan kita alami.
perilaku para pendaki uga sangat disorot, baik dalam menjaga keaneka ragaman hayati dan yang paling terpenting adalah tidak membuang sampah sembarangan pada saat pendakian.
Tapi untuk bagi para pendaki saat ini seharusnya menyiapkan diri sebelum memulai pandakian dan memikir segala risiko yang ada. Dan menyiapkan segala kebutuhan baik pangan, pakaian, hedlamp, tenda, dan jaket yang hangat agar tidak terkena hipotermia. dan jangan lupa agar membawa sampah kembali ketika pulang agar alam kita tetap terjaga dan dapat kita nikmati bersama.