Semua orang pasti ingin mengembangkan dirinya ke arah yang lebih positif dan baik lagi untuk mencapai kesuksesan yang dinantikan. Namun, jika kesuksesan dan pengembangan diri hanya bermodalkan niat tanpa usaha untuk menjalaninya, tentu hasilnya tidak akan pernah nyata dan tercapai. Salah satu kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan diri adalah dengan membaca buku. Buku menjadi salah satu langkah kecil untuk membantu mengembangkan diri menjadi lebih positif.
Sambil menyambut hari weekend mu, berikut Kami berikan rekomendasi buku yang bisa membuatmu meningkatkan self improvement sambil rileks di rumah. Selamat membaca!
1. Atomic Habits – James Clear
Pada buku ini, James Clear, seorang pakar kelas dunia ingin menjelaskan bahwa kebiasaan kecil yang biasa kita lakukan bisa menjadi hal yang membawa pengaruh besar pada kehidupan dan keberhasilan kamu nantinya, girls!
Buku ini merupakan salah satu buku self improvement yang akan mengajarkan kamu bagaimana cara membangun kebiasan kecil dan baik serta meninggalkan kebiasaan buruk. Contohnya melakukan kebiasaan baik seperti rutin melakukan push-up sebanyak dua kali sehari hingga bangun lebih pagi. Jadi yuk mulai ubah rutinitas buruk menjadi rutinitas kecil yang produktif setelah membaca buku ini.
(Gramedia, harga Rp103.000-,)
2. Filosofi Teras – Henry Manampiring
Buku ini pada awalnya menceritakan tentang sebuah survei kekhawatiran nasional yang semakin masif sekaligus menyajikan tentang sekilas kehidupan si penulis yang dipenuhi oleh emosi negatif yang berlebihan. Lalu, lebih dari 2000 tahun lalu sebuah mazhab filsafat menemukan akar masalah dan solusi dari banyaknya emosi negatif. Ya, Stoisisme atau filosofi Stoa, namun penulis lebih memperkenalkannya dengan “Filosofi Teras” yang merupakan filsafat Yunani-Romawi Kuno yang dapat membantu kita dalam mengatasi emosi negatif serta menghasilkan mental seseorang menjadi tangguh dalam menghadapi naik turunnya kehidupan. Dalam buku tersebut, filsafat Stoa digambarkan secara sederhana dengan inti dikotomi kendali nasib manusia sehingga dari dikotomi kendali tersebut, manusia dapat menentukan hal-hal yang dapat membuatnya bahagia maupun tidak. Namun, Wiliam Irvine menawarkan trikotomi kendali di mana memuat apa yang menjadi kendali kita, tidak menjadi kendali kita, dan juga menjadi bagian dari kendali kita.
(Gramedia, harga Rp98.000-,)
3. Insecurity is My Middle Name – Alvi Syahrin
Setiap orang pastinya pernah mengalami perasaan insecure. Jadi buku ini merupakan buku self improvement sekaligus self healing yang bermanfaat bagi kamu yang mungkin saat ini sedang merasa insecure.
Seperti judulnya, ‘Insecurity is My Middle Name’ akan menjelaskan berbagai pertanyaan mengenai rasa insecure yang ada di kepalamu. Dengan konsep ‘Trying to feel something, trying to be something’, buku ini juga mengajak kita untuk berdamai dengan rasa insecure agar bisa terus bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.
(Gramedia, harga Rp93.000-,)
4. You Do You: Discovering Life through Experiments & Self-Awareness – Fellexandro Ruby
Buku You Do You lebih membahas tentang quarter life crisis yang terkadang akan terasa menakutkan bagi sebagian orang. Tetapi dengan adanya ilustrasi dan bahasa yang mudah dimengerti, buku satu ini adalah pilihan yang buat kamu yang sering merasa bosan saat membaca buku.
Semua kegalauan yang dirasakan oleh anak muda mengenai karier, keuangan, sampai relationship dibahas lengkap oleh sang penulis, Fellexandro Ruby. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil salah satunya memahami fakta bahwa kebahagiaan yang sebenarnya datang dari diri kita sendiri, bukan dari orang lain.
(Gramedia, harga Rp128.000)
5. Berani Tidak Disukai – Ichiro Kisimi & Fumitake Koga
Buku ini memaparkan ajaran dari Alfred Adler mengenai bagaimana seharusnya manusia menjalani hidupnya dan menemukan sebuah kebahagiaan. Buku ini juga menjawab fenomena unik di Jepang seperti mengisolasi diri di kamar.
Tak hanya itu, buku Berani Tidak Disukai pun ikut mengangkat tema untuk mencintai diri sendiri agar mendapatkan kebahagiaan. Karena terkadang kita terlalu fokus pada kehidupan orang lain yang akhirnya membuat kita tidak mencintai diri sendiri. So.. love yourself, first!
(Gramedia, Rp98.000-,)